Monday, 12 December 2011

Cinta oh cinta

"Mencoba bertahan sekuat hati
Layaknya karang yang dihempas sang ombak
Jalani hidup dalam buai belaka
Serahkan cinta tulus di dalam takdir"


Hayo, siapa yang tidak pernah merasakan cinta pada lawan jenis? Sedikit banyak, semua pasti pernah merasakan cinta, yah minimal pernah punya rasa kagum lah. Iya toh?
Rasanya jatuh cinta mah enak. Berbunga-bunga, senang, riang, gembira, apalagi kalau cintanya direspon sama si dia (ceilah), betul gak?

Pepatah bilang, berani mencintai harus berani merasakan sakitnya kalau suatu saatmengalami kegagalan. Masa mau enaknya doang. Segala sesuatu pasti ada konsekuensinya kan? Begitu pula dengan jatuh cinta, namanya aja udah jelas : jatuh cinta, berati kapanpun harus siap mental kalau-kalau kita jatuh.
Nah, kali ini saya akan membahas tentang salah satu kegalauan anak muda jaman sekarang tentang cinta.


Putus cinta.
Putus cinta ternyata bukan menjadi masalah sepele bagi anak muda pada jaman edan ini. Mental penerus bangsa bisa rusak hanya karena putus cinta. Bagaimana tidak, banyak muda-mudi yang berpikiran pendek saat putus cinta. Misalnya nih, melampiaskan kekecewaan pada minuman keras, bahkan narkoba. Yang lebih parah lagi, banyak pemuda yang sebenarnya mempunyai masa depan cerah harus mati karena cinta. Sudah banyak toh, yang menenggak racun demi "mengobati" luka hati?

Remaja jaman sekarang ini lucu-lucu. Masih SD sudah saling dekat antara cowok-cewek, SMP langsung cinta-cintaan dan pacaran, giliran SMA sudah melenceng ke hubungan yang tidak wajar bahkan sampai hubungan suami istri, begitu kuliah, eh malah hamil duluan. Begitu bobroknya remaja jaman sekarang dalam mendefinisikan arti cinta.

Putus cinta oh putus cinta.
Karena putus cinta, orang bisa mati konyol disamping racun serangga, atau malah gantung di pohon mangga. Lucu.
Putus cinta memang sakit (cieeee), tapi masih banyak hal positif yang bisa kita lakukan daripada melampiaskan itu semua pada hal-hal yang tidak masuk akal. Masih banyak perbuatan yang bisa kita amalkan daripada menangis menyesali apa yang dikehendaki Tuhan. Masih banyak orang yang menyayangi kita, juga ada Allah yang SELALU sayang pada kita, untuk apa mati konyol hanya karena gadis pujaan sudah diambil orang? Gak guna, guys!

Daripada minum minuman keras, lebih baik beribadah.
Daripada duit habis buat beli narkoba, lebih baik ke panti asuhanm beramal.
Daripada menangis berminggu-minggu, murung bertahun-tahun, lebih baik kita menertawakan kerasnya hidup.
Daripada terus menerus menyalahkan keadaan, lebih baik merubahnya menjadi lebih menyenangkan.
Bukan begitu?
Lagipula, jika kita menuai, kita yang akan mendapatkan. Jika tak mau hancur berkeping-keping (waduhh) karena putus cinta, ya jangan coba-coba menjalin hubungan dengan lawan jenis, minimal tidak terlalu ekstrim lah. Ketika telah memutuskan untuk berhubungan dengan seseorang, sadari segala konsekuensi ke depannya. Berjanjilah pada diri sendiri untuk tidak melakukan hal BODOH ketika cinta itu berbalik dan menjatuhkanmu. Hidup itu pilihan, guys. Dan setiap pilihan memiliki konsekuensi. Juga jangan terlalu menggantungkan kasih sayangmu pada anak cucu Adam, karena sejatinya hanya Allah lah yang mampu memahami hatimu, bagaimanapun kamu.

Terakhir, ada satu quote nih, dari seorang pembicara pada sebuah kajian Islam.
"Ketika seseoarang meninggalkanmu, maka bersyukurlah. Itu pertanda Allah akan menghadirkan yang jauh LEBIH BAIK dari pada dia"

Mau alasan apa lagi?? Nggak ada alasan buat berlarut lama-lama dalam kesedihan kan? Hidup harus serba optimistis, guys!

Salam Cinta :)

3 comments:

  1. Klo g pernah ngerasain gmn?

    Apa hatiku yang sudah menjadi batu?
    hahahaha.....

    ReplyDelete
  2. Atas gak jelas...

    Overall dah bagus sip2...
    Visit my blog too, Ok?

    ReplyDelete
  3. paling atas perlu diajari kayaknya...

    Jangan galau gara2 cinta intinya nih...

    ReplyDelete