Sunday, 4 December 2011

Breaking Dawn Part 1

Kamis, 8 Oktober 2011, saya tidak menyangka bisa meluangkan waktu untuk menonton langsung film Breaking Dawn. Kenapa tidak menyangka? Yah, semenjak kuliah di ITS rasanya nggak kenal tempat selain kampus - kost an - rumah (itupun kalau bisa pulang). Dan yeah, "seseorang" mengajak saya meluangkan waktu sebentar untuk melepas PENAT selepas remidi Matematika Diskrit (demi apapun saya tidak ingin membahasnya lagi). Sebenarnya film ini tidak layak untuk ditonton oleh beberapa orang yang mengutuki adegan-adegan yang terlalu vulgar. Untuk hal ini saya yang pertama kali tunjuk tangan, saya termasuk dalam orang-orang itu. Lalu kenapa tetap nonton? Nah kata teman-teman layak ditonton eh. Dan rasa penasaran seolah mengalahkan segalanya *alasan.
Kok malah curhat nggak penting ya? Okay, langsung saja pada topik, kali ini saya akan meresensi film yang baru saja saya tonton tersebut. Istilah kerennya sih fresh from the oven karena masih nancep banget di ingatan.




Breaking Dawn Part 1
Directed by : Bill Condon
Produced by : Wyck Godfrey, Karen Rosenfelt, Stephenie Meyer
Written by : Melissa Rosenberg (screenplay), Stephenie Meyer (novel, Breaking Dawn)
Starring : Kristen Stewart, Robert Pattinson, Taylor Lautner, Nikki Reed, Peter Facinelli, Ashley Greene, Kellan Lutz, Jackson Rathbone, Julia Jones, Booboo Stewart, Billy Burke, Sarah Clarke, MyAnna Buring, Maggie Grace, Casey LaBow, Michael Sheen, Jamie Campbell Bower, Christopher Heyerdahl, Chaske Spencer, Christian Camargo, Mia Maestro, Anna Kendrick, Michael Welch, Ty Olsson, Alex Meraz
Music by :  Carter Burwell
Cinematography : Guillermo Navarro
Editing by Virginia Katz
Language : English

Sinopsis :
Cerita berawal dari pernikahan dua tokoh utamanya, Bella (Kristen Steward) dan Edward Cullen (Robert Pattinson). Setelah berpacaran cukup lama dengan berbagai kontroversi, Bella akhirnya yakin untuk menerima Edward sebagai pasangan hidup yang akan mendampingi selamanya. Pernikahan yang membahagiakan itu tentu bukanlah menjadi berita bahagia bagi Jacob, seorang manusia serigala yang mencintai Bella dari dulu. Mau tidak mau Jacob harus merelakan Bella pergi dan menjadi istri orang lain.


Resepsi pernikahan Bella-Edward. sayang nggak sempat datang


Upacara dan pesta pernikahan Bella dan Edward begitu meriah dengan nuansa warna putih yang anggun. Usai menyelenggarakan resepsi, keduanya berbulan madu disuatu tempat pinggir pantai yang sangat indah. Setting dan suasananya begitu pas untuk menggambarkan dua insan yang sedang bahagia. Namun kebahagiaan Edward dan Bella perlahan sirna, karena tanpa diduga-duga Edward bisa membuat Bella hamil, sesuatu yang jarang terjadi mengingat Edward adalah seorang vampir.

Si cantik Bella saat hamil
Bagaikan sebuah malapetaka bagi Bella ketika janin yang ada dalam rahimnya ternyata tumbuh seperti monster peranakan vampir yang terus menerus haus darah. Janin yang berkembang sangat cepat itu hampir membunuh ibunya ketika supply darah berkurang. Mau tidak mau Bella harus menenggak darah segar terus menerus.
Di sisi lain, kawanan manusia serigala berusaha membunuh dan memusnahkan bayi yang ada di dalam rahim Bella. Mereka berusaha menyerang keluarga vampir di kediamannya. Namun dengan bantuan Jacob dan beberapa vampir lainnya, akhirnya serangan itu dapat dihadang dengan baik.
Klimaks cerita terjadi saat persalinan. Bayi perempuan yang diberi nama Reneesme tersebut menguras seluruh tenaga ibunya. Bella berjuang keras untuk melahirkan putrinya, sampai akhirnya ia sendiri tidak kuat dan memejamkan mata ketika bayi itu telah benar-benar lahir.
Apa yang terjadi selanjutnya??
Edward memutuskan untuk menempuh sebuah jalan yang selama ini selalu dihindari bahkan ditentangnya, yaitu menjadikan Bella sebagai vampir. Hanya itulah cara satu-satunya untuk membuat Bella hidup. Lalu apakah Bella bisa bertahan hidup? Atau morfin terlanjur merasuk dalam tubuhnya hingga gigitan Edward tidak mempunyai efek apapun? Silahkan lihat sendiri di bioskop terdekat hehehe.

Breaking Dawn adalah salah satu seri dari The Twilight Saga. Secara keseluruhan film ini cukup bagus dalam segi setting dan alur, namun justru kurang dari segi cerita. Mengapa kurang? Ketika bumbu-bumbu keahlian akting para aktor dan aktrisnya dihilangkan, dan saya hanya melihat dari segi cerita, sebenarnya cerita pada film ini kurang berbobot, flat alias datar alias gregetnya kurang. Banyak adegan yang sebenarnya tidak perlu dan tidak penting dalam film yang berdurasi kurang dari dua jam ini. Kalau boleh dibilang, seharusnya film ini bisa dikemas dalam satu part saja, tidak perlu ada part 1 dan part 2. Secara keseluruhan layak ditonton untuk pencinta serial Twilight. Namun, bagi yang tidak mengikuti beberapa seri sebelumnya (seperti saya) mungkin anda akan sedikit kecewa. Tapi tunggu dulu, kekecewaan itu akan terhapus jika anda termasuk dalam orang yang menyukai romantisme, karena film ini bisa dibilang romantiissssss sekali. Bagi anda yang tidak menyukai, membenci, dan terlalu risih dengan hal-hal yang berbau hot, tidak dianjurkan untuk menonton film ini. Karena satu jam pertama film ini isinya ya seputar agenda pengantin baru gitu. Hihi. Tapi saya salut dengan olah gambar dari film ini. Setiap momennya terasa begitu nyata.
Untuk penilaian film sendiri (mencakup semuanya), saya beri nilai 3 dari 5.

Tetap penasaran? Nonton saja :)

9 comments:

  1. Interupsi !!!
    Untuk penilaian, saya beri nilai 3 dari 5 >> Penilaian apa???

    Segi cerita?
    Sinematography?
    atau total semua??? Gak ada penjelasan sama sekali.

    ReplyDelete
  2. mm kasih tahu nggak ya??
    hihi semuanya :) makasih yah sudah ngingetin, mas. maaf loh bikin bertanya-tanya. wkwkwkw :)

    ReplyDelete
  3. IMHO.....Sebenar nya yang anda maksud 'adegan yg terlalu vulgar' tidaklah terlalu vulgar kalau menurut saya. Apalagi bila di bandingkan dengan film horor Indonesia (yg notabene jadi film hot walau judul nya menunjukkan film horor). Adegan2 nya memang dikasih PG-13 rated tapi gak sevulgar yg di tunjukkan film2 Indo. Satu2 nya yang mungkin belum bisa di terima oleh kita mungkin karena di situ yang banyak berperan aktif dalam adegan2 percintaan adalah Bella Swan,si pengantin perempuan.

    Dari sisi cerita, this is the worst twilight movie!!!!!
    "The Twilight Saga: Breaking Dawn - Bagian 1" adalah film lambat yang berjalan selama 110 menit. Segala sesuatu di film ini berkepanjangan dan banyak adegan adegan tambahan hanya untuk mengisi ruang kosong. Rasanya ini hanyalah marketing taktik untuk mengeruk keuntungan dengan membagi film ini jadi 2 bagian.

    Overall, untuk film adaptasi dari novel, tak ada yang lebih hebat dari Harry Potter.Termasuk film ini.

    PS : Satu yang menarik, fans Robert Pattinson dapat melihat pujaan nya tanpa 'bedak' yang terlalu tebal di film ini.

    ReplyDelete
  4. 1 lagi, poin plus perlu di berikan untuk tim make up yang mampu menyulap Bella menjadi sangat-sangat skinny...kurus...kurang gizi.

    Cuman itu aja deh. FYI, actually i didn't like Bella character. Kata anak2 jaman sekarang...ABABIL...Abege Labil...

    ReplyDelete
  5. setujuuuu. iya sih kalau dibanding film horor Indonesia ya jauh.. kalau itu mah udah bener-bener vulgar.

    setuju juga untuk make up baik Bella maupun Robert (yang nggak berlebihan). Apalagi make up Bella. sukses banget bikin Bella kelihatan kurang gizi. hihihihi

    yup. seharusnya cukup dikemas dalam satu part aja yah mas..

    ReplyDelete
  6. Di setiap blog cewe SI pasti ada resensi film ini, swt dah --'

    ReplyDelete
  7. hehehe kebetulan udah nonton eh Tas, penasaran. tp aku ga termasuk penggemar twilight lohh =.=

    ReplyDelete
  8. weeee. . .di blog'ku gak ada review film ini lho. . .apa aku gak di anggap cewek =="

    ReplyDelete
  9. Novita : wah berarti survey mas Brantas kurang tepat yaa

    ReplyDelete