Saturday, 12 April 2014

Introducing IndStudiO and Giveaway Plan

Assalamualaikum..
Helooo, blogger!
Apa kabar sekalian? Semoga selalu diberi kesehatan oleh Allah yah :D



Anyway, temen-temen blogger ada yang punya usaha atau ada yang sedang mengembangkan bisnis?
Kebetulan sekali kalau ada, saya bisa membantu teman-teman untuk keperluan marketing and advertising loh!!

This is it, I proudly present a new but awesome (halah), marketing and advertising studio!


Seperti yang telah dijelaskan di atas, IndStudiO merupakan studio advertising dan marketing yang sedang dirintis dan dikembangkan oleh tiga mahasiswa jurusan Sistem Informasi ITS. Kami menyediakan jasa pembuatan web profiling, video product/profile, desain logo dan desain ads, SMS masking, maintenance social media dan apa aja deh yang berhubungan dengan marketing dan periklanan untuk usaha anda. Walau baru dirintis, tapi Insya Allah orang-orang di dalamnya sudah berpengalaman kok :3 *narsis*
Serahkan urusan marketing dan advertising anda pada kami, dijamin ngga nyesel. Urusan harga, ah, IndStudiO ini menyediakan kebutuhan pengusaha dengan harga mahasiswa kok :3 Please kindly contact me for more detail and information about our price-list and products!

***

Selesai ya cerita tentang IndStudiO nya, jangan lupa like fanpage FB kami : IndStudiO Fanpage.
Untuk web, twitter, dan lain-lain coming soon yah :)

Oh ya, saya mendadak ingin deh ikutan ngasih giveaway untuk para blogger, ini karena sebentar lagi visitor saya tembus 100.000 hehehe. Really, cannot wait to see it!
Kira-kira kalau saya kasih giveaway gitu ada yang berminat ngga yaa hehe. Kalau ngga ada kan ya percuma :( hiks. Yang berminat ditunggu responnya ya, bisa lewat komentar di blog ini atau email saja ke sellawr@gmail.com sekalian kalau ada yang usul pengennya saya kasih hadiah apa hehe.

Ditunggu yaa :)
Wassalamualaikum.

Monday, 7 April 2014

Self Motivation #1

Assalamualaikum ..

Beberapa waktu lalu, seorang teman menyarankan saya supaya ikut lomba desain taujih visual yang diadakan kampus. Kemudian saya search beberapa desain taujih visual untuk cari inspirasi. Beberapa diantaranya ada yang berisi nasihat, ada juga yang berisi kutipan ayat Al Quran.

Akhirnya, saya tertarik untuk membuatnya, tapi bukan untuk diikutkan lomba. Alasannya sih klasik : nggak ada ide. Karena lomba tersebut ternyata mengusung tema tertentu, dan memang saya nggak punya ide *poor me*.
Oke, lupakan soal lomba, akhirnya saya buat satu desain, lalu menyusul desain yang lain. Yah, masih jelek sih ya, namanya juga baru belajar. Sebenarnya masih malu-malu juga ngeshare nya. Tapi daripada dianggurin di laptop, yasudah di share aja siapa tahu lebih bermanfaat.

Ini yang pertama saya buat, terinspirasi dari Surah Ar Rahmaan, yang akhir-akhir ini membuat saya terkagum-kagum :') Foto ini saya ambil beberapa tahun lalu di Kediri ketika senja tiba dan saya belajar naik motor #gakpenting. Fyi, sejak saat itu saya selalu ingin menikmati setiap senja yang dilukis oleh Nya :D


Kalau yang di bawah ini... jadi ceritanya, sebenarnya dari dulu saya ingin buat desain yang menerangkan tentang langit yang bertasbih, cuma nggak punya foto langit yang pas hehe. Foto di bawah ini diambil oleh sdr Fariz Rifqi, teman saya di kampus. Oleh karena itu, jika teman-teman ingin mendownload dan menggunakannya untuk kepentingan tertentu, alangkah baiknya jika meminta izin pada beliau selaku pemilik hak cipta #halah. Eh, tapi saya serius ya :)


Dan ini yang terakhir, entah kenapa saya tergerak untuk membuat gambar ini ketika saya buka lagi file-file foto pemandangan hijau yang saya ambil. Tapi sayangnya, banyak foto pemandangan itu justru saya ambil dari desa-desa kecil. Saya baru sadar kalau di Surabaya sudah jarang area hijau seperti persawahan apalagi hutan, lebih banyak gedung-gedung tinggi yang dibangun. Lagi-lagi, Surah Ar Rahmaan menggoda saya, didalamnya terdapat semacam deskripsi tentang surga yang menerangkan bahwa surga itu memiliki pohon-pohon dan buah-buahan, dan surga terlihat hijau tua warnanya.
Jika diberi kesempatan, kira-kira manusia betah nggak ya tinggal di surga? Jangan-jangan ntar pepohonan di surga kita tebang buat bangun gedung pencakar lagit. Hehe, so, stop penebangan hutan liar dan yuk reboisasi :D Fyi, foto saya ambil di pekarangan rumah setelah hujan berlalu dan meninggalkan kenangan #halaaah.



Yups, itu lah hobi baru saya akhir-akhir ini hehe. Sebenarnya masih ada lagi sih desainnya, tapi soal cinta. Jadi untuk konsumsi pribadi aja deh, malu soalnya. Oke, semoga apa yang saya tulis dan share ini ada manfaatnya. Kritik, saran, komentar, dan feedback apapun itu, tentu sangat bermanfaat buat saya untuk proses pembelajaran yang lebih baik. Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca :)

PS. jika ada yang ingin menggunakan gambar di atas, atau men -copy nya untuk artikel/blog pribadi, mohon sertakan sumbernya ya, terimakasih :) *tapi kayanya ga ada sih hehe*

Wassalamualaikum.

Friday, 21 March 2014

Wanita Karir atau Ibu Rumah Tangga?

Assalamualaikum..
Alhamdulillah, akhirnya bisa nyempetin nulis apa yang ingin kutulis dari dulu.

Wanita karir atau ibu rumah tangga?
Sebenarnya, pertanyaan tersebut tidak pernah saya tanyakan pada perempuan lain. Tidak pada teman dekat saya, kakak sepupu saya, atau perempuan manapun. Saya justru sering sekali mengajukan pertanyaan itu pada diri sendiri.

"Jika nanti kau menjadi istri, atau bahkan sudah menjadi ibu, manakah yang akan kau pilih, wanita karir atau ibu rumah tangga?"

Saya yakin, banyak perempuan yang dilema dengan pertanyaan-pertanyaan semacam itu. Tidak dapat dipungkiri, kita memang tidak sedang hidup di era Kartini, dimana peran perempuan dalam masyarakat masih sangat kecil. Saat ini peran perempuan di masyarakat sudah semakin besar, pendidikan untuk perempuan pun semakin baik, lapangan pekerjaan juga lebih menjamin, dan daya saing perempuan dengan laki-laki semakin tinggi. Hal tersebut lah yang menyebabkan beberapa perempuan lebih memilih menjadi wanita karir daripada ibu rumah tangga.
Saya tidak bilang bahwa menjadi wanita karir adalah sebuah kesalahan. Tidak ada yang salah, memang. Bagi seorang wanita, kedua profesi tersebut adalah sebuah pilihan yang sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, kesalahan yang sering dilakukan wanita adalah melupakan tanggung-jawab utamanya.

Banyak perempuan yang salah kaprah memahami arti emansipasi. Emansipasi wanita disuarakan bukan agar seorang wanita melampaui kodratnya. Ibu Kartini menyuarakan emansipasi untuk pendidikan wanita yang saat itu ia nilai kurang layak jika dibanding pria, bukan untuk menggeser kewajiban utama seorang perempuan dalam keluarga.

Sekali lagi, tidak ada yang salah dalam diri wanita karir. Yang salah itu, ketika ia melupakan tugasnya sebagai seorang istri yang harus taat pada suami, dan seorang ibu yang harus mendidik putra-putrinya dengan penuh kasih.

Bukankah hal itu adalah pekerjaan ibu rumah tangga?

Saturday, 15 March 2014

Menghitung Peluang Kematian

Hai, Assalamualaikum..
Wohoo, judul di atas terdengar terlihat kontroversial kan? eh nggak ya?
Kali ini saya mau sharing pengalaman sangat-sangat berharga, eumm sekalian mau curhat sih sebenernya.

Beberapa waktu lalu saya sempat lihat berita Jakata banjir di televisi. Ngeri sih ya, tapi karena nggak ngalamin sendiri jadi ya gak ngeri-ngeri banget lah. Nah, baru kemarin lusa saya benar-benar merasakan kengerian banjir, sampai saya menyesal pernah menyepelekan banjir sebagai bencana yang ecek-ecek (maksudnya dibandingkan gempa, tsunami, gunung meletus gitu)

Cerita bermula dari niat saya pulang ke rumah (fyi, tiap Kamis saya pulang ke rumah, jadi jangan nyari saya di kosan #pede amat). Sore itu langit mendung parah. Sejauh mata memandang, yang terlihat hanya warna abu-abu pekat. Karena sudah nggak tahan kangen keluarga dan rumah, yasudahlah saya nekat pulang walaupun tahu konsekuensinya : terjebak macet dan banjir.

FYI, rumah saya berada di Surabaya barat sedangkan kampus ada di Surabaya timur. Rumah Alhamdulillah nggak pernah kena banjir. Tapi jalan menuju rumah lah yang amit-amit banget kalau lagi banjir.
Dan benar, saat itu semua jalan akses menuju rumah dilanda banjir tinggi. Sialnya, angkutan umum yang saya naiki tidak bisa melanjutkan perjalanan. Bapak sopir yang baik hati pun menurunkan semua penumpangnya di tengah jalan, yang kira-kira jaraknya masih 5km dari rumah saya.

Ketika saya turun dari angkot, ternyata banjirnya se pangkal paha. Fuuuh. Yasudahlah, jalanlah saya bersama beberapa orang. Kami saling bantu, berpegangan, payungan sama-sama, sampai kami tiba tepat di sebelah proyek pembangunan jalan dan pengerukan sungai, banjirnya sudah nggak seberapa, karena saya lewat tepian sungai yang tanahnya agak tinggi.

Itu lah peluang kematian pertama.
Tepat disebelah kiri saya adalah proyek pengerukan sungai. Sungai selebar 5-6 meter berarus ‘cukup’ deras tersebut punya pagar pembatas seadanya. Lebih tepatnya bukan pagar pembatas sih, hanya pembatas besi kecil-kecil yang kalau saya dorong pun mungkin akan jatuh ke sungai dengan mudah, dan nggak sepanjang sisi sungai memiliki pembatas, justru banyak yang nggak ada.

Well, sebelah kiri saya sungai berarus deras, sebelah kanan saya kerumunan kendaraan yang berebut jalan, pijakan saya adalah rerumputan berlumpur. Sekali saya terpeleset dan jatuh ke kiri, mungkin tak banyak yang bisa dilakukan :) Syukurlah, Allah masih memberi saya kesempatan.

Friday, 31 January 2014

Chicken Katsu, love it!



Hai, hari ini rencananya saya mau ke Kediri, tapi ga jadi. Hiks, padahal udah kangen banget sama Kediri. Yaudah deh daripada bete, lebih baik dimanfaatkan buat happy-happy. Yuhuuu, today's cooking lesson justru saya dapet dari adek, kami bikin Chicken Katsu. Karena adek lebih dulu praktek tata boga di sekolahnya, jadilah dia sebagai lead chef kali ini hihi.


Ternyata resep chicken katsu tuh simpel banget ya. Cara bikinnya gampang dan bahannya mudah didapat. Hasilnya? Ah, jangan ditanya deh. Yummy! Dulu, setelah adek praktek tata boga, dia cerita kalau chicken katsu buatannya mirip punya Chubo-Chubo, temen sekelas dia bilangnya mirip Hokben. Awalnya sih aku ga gitu percaya, masa iya bisa mirip. Paling dia narsis memuji masakannya sendiri. Eh, setelah cobain bikin.... Hasilnya emang nggak jauh beda, seriously! *walaupun ga bisa dibilang mirip juga*. Sebelas-dua belas lah ya.

Intinya aku cocok dan bakal jadi resep andalan ;)
Ok, now lets take a look for the recipe, guys!