Friday 15 April 2016

Alhamdulillah, Hujan

Assalamualaikum :)

Apa kabar temen-temen, yang kebetulan kesasar di blog saya? Hehe.
Alhamdulillah, hari ini Surabaya hujan deras. Hujan di hari jumat yang semoga membawa berkah bagi warga Surabaya. Tulisan kali ini akan diawali curhat sedikit ya, biar bisa nyambung ke 'fase' pengambilan hikmahnya. Kalau nggak sabar, bisa langsung menuju akhir postingan.

Ceritanya, Surabaya sudah diguyur hujan dari sekitar pukul 1 malam, deras dan nggak berhenti sampai pukul 6 pagi. Kemudian dilanjut hujan deras-enggak-deras-enggak sampai siang hari. Alhasil Surabaya dilanda banjir di beberapa titik kota yang mengakibatkan macet dimana-mana. Sedihnya, rute sepanjang rumah saya ke kantor melewati beberapa titik banjir tersebut. Ditambah lagi, rute angkot yang saya naiki lewat jalan tol. Tau sendiri kan, tol kalau udah macet cuma bisa nunggu keajaiban Allah biar bisa jalan lancar :) Selain itu, saya sempat diturunkan ditengah jalan sama Bapak angkot (nggak literally ditengah jalan sih haha) dan akhirnya saya bersama ibu-ibu jalan menyusuri banjir kira-kira sejauh 500m untuk mencari angkutan yang lain.

Berangkat ke kantor pukul tujuh pagi dan sampai di kantor sekitar pukul setengah 12 siang dengan kondisi awut-awutan. Kemeja lembab banget, rok dan legging bagian bawah basah. Capek? Iya banget. Sedih? Tetep hepi dooong! Bahkan salah satu temen di kantor pun bilang saya tetep riang. Hehe.

Alhamdulillah.

Bagaimanapun diratapi, hujan adalah nikmat dariNya. Sepanjang perjalanan, saya sempatkan bersyukur walau kaki udah nano-nano rasanya. Bukan sok alim atau apa ya, kalau kita ditimpa ujian kecil macem gini lalu mengeluh, capeknya bakal kerasa dimana-mana. Sudah fisik capek, hati juga capek. Kalau fisik capek tapi hatinya tetap sehat, insya Allah sehat fisik akan datang dengan sendirinya. Nah kalau dua-dua nya capek, fisik bisa jadi semakin down. Ya ngga?

Lagi pula, hujan itu berkah loh. Salah satu waktu terbaik untuk berdoa adalah ketika hujan.
Maka dari itu, alih-alih mengutuk keadaan, sepanjang perjalanan saya justru berusaha mengambil hikmah atas ujian super ringan yang saya hadapi.

  • Allah masih memberi hambanya salah satu kebutuhan penting dalam hidup, yaitu air.
  • Ketika orang lain mengira waktu saya banyak terbuang di perjalanan, saat itu justru saya merasa diberi 'me-time' cuma-cuma untuk merenungi segala kuasa dan kehendakNya.
  • Bisa beramah-tamah dengan orang asing karena merasa senasib. Akhirnya timbullah jalinan silaturahmi pada hamba Allah yang lain dan berbagai pelajaran baru tentang habluminannas.
  • Banjir? Adalah teguran kecil untuk kita. Banjir adalah salah satu bentuk cerminan bagaimana manusia memperlakukan bumi Allah. Sekaligus mengingatkan saya kembali : jangan buang sampah sembarangan. Alhamdulillah Allah masih sudi mengingatkan.
  • Yang paling penting, adalah melatih kesabaran. Alhamdulillah Allah memberikan saya latihan kesabaran ini cuma-cuma. Yang artinya, jika saya lolos, kadar sabar saya akan naik level bukan? *ya semoga lolos aja*
  • Daaaan, bonusnya, nyampe kantor langsung bikin kopi. Karena badan rasanya dingin semua, maka kopi hangat rasanya sesederhana surga dunia (halah). Alhamdulillah yah :') 


Ada lagi? Banyak. Banyak sekali hikmah lainnya yang lebih bersifat personal. Karena itu, jika ditimpa masalah-masalah sepele, semoga kita bisa tetap bersyukur dan melihat kebaikan dibaliknya ya..

Tulisan ini sebetulnya diperuntukkan untuk saya sendiri. Saya mudah lalai. Sering kufur nikmat. Harapannya, jika saya share di blog (walau mungkin nggak ada yang baca) saya jadi punya beban moral yang harus saya tunaikan. Masa tulisan isinya mengajak kebaikan, tapi diri sendiri nggak mraktekin kan ya?

Jadi?
Kaki lagi pegel? Alhamdulillah artinya masih punya kaki.
Lelah kuliah? Alhamdulillah bisa kuliah diantara banyak saudara kita yang putus sekolah.
Kena macet? Alhamdulillah bisa melatih rasa sabar cuma-cuma.

Alhamdulillah, begitu banyak hal yang bisa kita syukuri dibalik ujian-ujian ringan dariNya bukan?

Semoga bermanfaat dan selamat bersyukur.
Wassalamualaikum.