"When one door closes another door opens, but we so often look so long and
so regretfully upon the closed door, that we do not see the ones which open for
us."
Pepatah dari Alexander Graham Bell tersebut lebih kurang berarti : ketika
satu pintu tertutup, sebenarnya ada pintu lain yang terbuka, tetapi kita lebih
sering melihat dan menyesali pintu yang telah tertutup sehingga tidak melihat
ada pintu lain yang terbuka untuk kita.
Jika kita mengingat kembali keistimewaan Belanda, tentu pepatah tersebut
tidak berlaku bagi negeri bunga tulip ini. Belanda selalu menemukan cara untuk
mengubah musibah menjadi suatu berkah.
Saat bangsa lain memiliki wilayah negara yang luas dan memadai, Belanda
tidak pernah berkecil hati dengan wilayah negaranya yang bahkan memiliki kontur
tanah di bawah permukaan laut. Keadaan itu tidak serta merta membuat rakyatnya
meninggalkan tanah Belanda, namun justru memicu pengembangan konstruksi arsitektur
yang inovatif dan tidak kalah dari bangsa lain yang tidak memiliki permasalahan
wilayah dan tanah.
Selain itu, ternyata Belanda juga pernah mengalami krisis energi pada tahun
1970-an yang cukup besar hingga mampu melemahkan perekonomian negara. Lantas
apa yang dilakukan negeri tersebut?