Sunday, 12 October 2014

Random #1 : Karena Aku Belum

“Cowok itu emang gitu ya..” dia memulai ceritanya. Begitu tiba-tiba. Membuat pikiranku yang sedari tadi menjelajah masa lalu kembali pada realita.

“Ha? Gitu gimana?” tanyaku penasaran.

“Ya gitu. Pas ceweknya biasa aja, dia ngasih kode. Ngasih perhatian. Ngedeketin. Terus pas si cewek udah membuka hati, udah ngerespon, tiba-tiba dia nya yang menjauh.”

Aku terdiam. Tersenyum samar-samar. Rasanya ingin menertawakan diriku sendiri, tapi mendengar suaranya bercerita yang begitu sungguh-sungguh, aku rasa ini bukan waktunya tertawa.

“Bukannya enakan gitu?” Tanyaku.

“Enakan gitu gimana? Itu namanya seenaknya sendiri, Sel.”

Aku tersenyum lagi.

“Eh, mending gitu kali. Menurutku itu lah sisi ketegasan cowok. Kalau dia ngga cocok, bukannya mending gitu ya, langsung menjauh aja. Mumpung belum sih. Daripada mempertahankan apa yang dia sendiri ngga yakin.”

Dia mengerutkan alisnya. Seakan masih belum mau berdamai dengan pemikiranku, namun ingin mendengarkan lebih banyak.

Aku melanjutkan, “kita kan udah layak disebut sebagai orang dewasa. Setiap keputusan yang kita ambil harusnya dipikirkan pula jangka panjangnya. Dan kita juga bukan dalam usia yang masih pantes pacaran ala-ala, yang cuma buat main-main aja.”

“Lalu?” dia bertanya tak sabaran.

“Laki-laki yang visioner pasti pernah lah memikirkan pasangan masa depan. Kalau dia termasuk yang visioner, ketika mendekat dia juga mempertimbangkan apakah kamu memungkinkan untuk jadi masa depannya atau tidak. Nah setelah kenal dekat, ternyata dia malah ngga yakin. Bukannya lebih baik kalau dia segera menghindar? Itu namanya tegas. Daripada sudah tahu ngga memungkinkan untuk menikah, tapi dia tetap mendekat cuma karena biar ga jomblo aja. Mau senengnya aja. Terus nanti kalau dia bosan, kamu bakal ditinggal tengah jalan.”

Kulihat dia tersenyum, mulai menyetujui.

“Kok kamu tau banget sih?” ia tertawa kecil, menggodaku. Membuatku harus menjelaskan sesuatu yang sudah kusimpan rapi dalam hati.

“Karena aku pernah salut dengan usaha seseorang untuk menyudahi usaha kami. He’s the one who set it up, and he’s also the one who make it stop.”

“Lalu, kamu gimana? Galau?”

“Hmm. Terkadang kita cukup mudah membuka hati untuk menerima kehadiran seseorang. Tapi apakah itu berarti kita juga sudah mencintai?”

Dia menatapku lurus-lurus. Alisnya lagi-lagi berkerut, menunggu penjelasanku selanjutnya.

“Karena aku belum.” kataku.


Kemudian kami sama-sama tertawa lirih menyudahi obrolan siang itu.

Wednesday, 3 September 2014

Photosession at Mahkamah Konstitusi

Assalamualaikum..
Sesuai janji pada postingan sebelumnya, kali ini saya mau share foto-foto di Mahkamah Konstitusi.
Ceritanya, kami (Saya dan Aula, teman kerja praktik) mendapat 'hadiah' istimewa dari pembimbing, yaitu berfoto di ruang sidang dan di depan gedung MK. Jalan-jalan ke ruang server, wartawan, pusdok, juga ke tugu MK.
Kami ditemani Bapak Heru selaku pembimbing dan Pak Nur Rakhman, salah satu staff IT. Lucunya, kami disini bak model yang sedang mengadakan photosession. Pak Heru menjadi pengarah gaya, dan Pak Nur berbaik hari memotretkan sekaligus meminjamkan kamera beliau. Kami sampe sungkan sendiri karena beliau berdua ini terlihat excited banget memfoto-foto kami.
Ah, Bapak Kabid yang biasanya super sibuk tapi hari itu meluangkan waktu untuk menemani kami jalan-jalan plus foto-foto, itu rasanya sesuatu banget kan ya.

Okeee, perjalanan kami hari itu diawali dengan jalan-jalan ke ruang server yang terletak di dalam kantor kami. Kami ditemani oleh Mas Noto yang ahli banget masalah perserveran :3

Langsung aja ya, biarkan foto yang berbicara *ceilah*

Beautiful Rainbow

Assalamualaikum, hai teman-temaaan!

Fabi ayyi ala i rabbikuma tukazziban?
- Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Kemarin, saya dan Aula, teman saya, akhirnya selesai presentasi kerja praktik ke semua staff Bidang Pengelolaan TIK Mahkamah Konstitusi.
Sehari sebelumnya diwarnai dengan kesedihan, kepedihan, kesengsaraan *halaah*. But seriously, it was my worst day ever. Dimulai dari bangun tidur rada kesiangan, alhasil di busway harus berdiri desak-desakan. Udah gitu setengah jalan eh busnya mogok! Pakai acara evakuasi yang lama pula. Padahal jadwal hari itu adalah presentasi kerja praktik. Alhasil harus buru-buru karena jam setengah 9 baru sampe halte Monas. Sesampainya di sana . . . presentasi dibatalkan, dan jadwal kepulangan diundur. Padahal tiket kereta terlanjur dibeli.

Begitu ditelpon Ibu, langsung deh nangis meraung-raung di dalam bilik kamar mandi. Berlebihan sih, tapi emang udah kangen dan pengen banget pulang.

Keesokan harinya, yaitu kemarin, kami presentasi pagi-pagi di kantor. Bapak Heru (pembimbing kami) mewajibkan semua staff untuk hadir dalam presentasi kami. Alhamdulillah, presentasi berjalan lancar. Beyond expectation malah. Kami mendapat berbagai macam apresiasi. Dari pujian macam 'luar biasa' sampai apresiasi yang benar-benar di luar ekspektasi kami.
Salah satunya adalah : Pembimbing kami menyerahkan form penilaian Kerja Praktik dengan tetap kosongan. Beliau hanya tanda tangan di sana dan mengatakan "Nilainya diisi sendiri saja ya, saya ikhlas." Staff yang lain hanya menimpali "apa perlu kita kasih surat biar kalian di sana nggak diuji lagi?"

Terharu banget kan ya.

Nggak sampai disitu saja, kami juga ditawari untuk kerja di MK. Sayang sungguh disayang, kami kan belom lulus dan belum terima ijazah S1. Hehe.

Kejutan di akhir adalah penawaran istimewa dari Bapak pembimbing.

"Sudah pernah ke ruang server? Mau foto di ruang persidangan? Belum pernah foto di pilar depan kan? Besok kita agendakan ya!"

Sebuah hadiah dan kesempatan yang mungkin bagi orang lain biasa, namun bagi saya itu adalah sesuatu yang baru dan istimewa.

Ah, Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Kesedihan akibat batal pulang pun terbayar lunas, bahkan lengkap dengan bunganya.
Memang ya, Allah tidak pernah main-main akan janjiNya.
Pasti ada hikmah dibalik kesedihan dan ujian dariNya.

Di akhir presentasi, kami sempatkan berfoto ria dengan pembimbing dan staff IT yang kece semua.
This is it ...



Buat cerita dan foto-foto kami di ruang persidangan dan sembilan pilar serta foto-foto di museumnya akan diupload segera!

Mendadak diingatkan oleh hati kecil "katanya mau kerjain TA di semester 7, Allah kasih jalan biar lebih lama di sini dan nyiapin data-data yang diperlukan, kok sempet-sempetnya muram? Dasar kurang bersyukur!"

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Betapa Allah tetap begitu pemurah pada hambaNya yang begitu mudah mengeluh dan tidak mensyukuri skenarioNya yang luar biasa indah.

Semoga jadi pelajaran buat yang lagi dirundung sedih atau kecewa.
Untuk menghadirkan pelangi yang cantik, bukankah langit butuh sedikit hujan? ;)

Semoga bermanfaat. Wassalamualaikum.

Tuesday, 15 July 2014

Quilled Sun Flower Bookmark


Hello, quiller!
Well, it's been a long time since the last post about quilling paper. Before I went to Jakarta to do internship here, I made a bookmark with a quilled sunflower on it. Actually, it was a basic quilling which can be done by making two basic shapes only. Shaped marquise for the petals and tigh coil for the inner petal. It just like a piece of cake, right? ;)

What you need :

  • of course some paper strips, hehe. I used sun-kissed yellow for the petals, black and dark brown for the inner petals.
  • white glue
  • green 200gsm paper
  • scissor
  • cutter
  • quilling ruler, why we need this stuff? to make sure that each petal has the same size
  • quilling needle
Ok, now just let the picture tell you how to make it. It will be better than I write the steps with my poor English, isn't it? Hehe. Enjoy the picture, I will try my best to give an easy to understand caption on each.

a hundred thousand!

Ta-daaa!
Sudah lama ngga buka blog karena lagi kerja praktik nih. Tiap hari berangkat jam 6 pagi, pulang jam 3 sore, dan sampe tempat tinggal udah jam 6 sore aja. Terus masak buat sahur, rapi-rapi kamar, mandi, eh udah jam nya bobok deh. Karena capek ngantor *ceilah ngantor* jadi ngga sempet ngeblog deh ya. Padalah banyak banget yang pengen diceritain hehe.
Nah, pas buka blog eh tau-tau visitorsnya udah sampe seratus ribu aja. Yihaaa! Seneng banget karena udah dinanti lama hehe.
Thanks so much dear readers, you made my day :3