Wednesday, 3 September 2014

Photosession at Mahkamah Konstitusi

Assalamualaikum..
Sesuai janji pada postingan sebelumnya, kali ini saya mau share foto-foto di Mahkamah Konstitusi.
Ceritanya, kami (Saya dan Aula, teman kerja praktik) mendapat 'hadiah' istimewa dari pembimbing, yaitu berfoto di ruang sidang dan di depan gedung MK. Jalan-jalan ke ruang server, wartawan, pusdok, juga ke tugu MK.
Kami ditemani Bapak Heru selaku pembimbing dan Pak Nur Rakhman, salah satu staff IT. Lucunya, kami disini bak model yang sedang mengadakan photosession. Pak Heru menjadi pengarah gaya, dan Pak Nur berbaik hari memotretkan sekaligus meminjamkan kamera beliau. Kami sampe sungkan sendiri karena beliau berdua ini terlihat excited banget memfoto-foto kami.
Ah, Bapak Kabid yang biasanya super sibuk tapi hari itu meluangkan waktu untuk menemani kami jalan-jalan plus foto-foto, itu rasanya sesuatu banget kan ya.

Okeee, perjalanan kami hari itu diawali dengan jalan-jalan ke ruang server yang terletak di dalam kantor kami. Kami ditemani oleh Mas Noto yang ahli banget masalah perserveran :3

Langsung aja ya, biarkan foto yang berbicara *ceilah*

Beautiful Rainbow

Assalamualaikum, hai teman-temaaan!

Fabi ayyi ala i rabbikuma tukazziban?
- Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Kemarin, saya dan Aula, teman saya, akhirnya selesai presentasi kerja praktik ke semua staff Bidang Pengelolaan TIK Mahkamah Konstitusi.
Sehari sebelumnya diwarnai dengan kesedihan, kepedihan, kesengsaraan *halaah*. But seriously, it was my worst day ever. Dimulai dari bangun tidur rada kesiangan, alhasil di busway harus berdiri desak-desakan. Udah gitu setengah jalan eh busnya mogok! Pakai acara evakuasi yang lama pula. Padahal jadwal hari itu adalah presentasi kerja praktik. Alhasil harus buru-buru karena jam setengah 9 baru sampe halte Monas. Sesampainya di sana . . . presentasi dibatalkan, dan jadwal kepulangan diundur. Padahal tiket kereta terlanjur dibeli.

Begitu ditelpon Ibu, langsung deh nangis meraung-raung di dalam bilik kamar mandi. Berlebihan sih, tapi emang udah kangen dan pengen banget pulang.

Keesokan harinya, yaitu kemarin, kami presentasi pagi-pagi di kantor. Bapak Heru (pembimbing kami) mewajibkan semua staff untuk hadir dalam presentasi kami. Alhamdulillah, presentasi berjalan lancar. Beyond expectation malah. Kami mendapat berbagai macam apresiasi. Dari pujian macam 'luar biasa' sampai apresiasi yang benar-benar di luar ekspektasi kami.
Salah satunya adalah : Pembimbing kami menyerahkan form penilaian Kerja Praktik dengan tetap kosongan. Beliau hanya tanda tangan di sana dan mengatakan "Nilainya diisi sendiri saja ya, saya ikhlas." Staff yang lain hanya menimpali "apa perlu kita kasih surat biar kalian di sana nggak diuji lagi?"

Terharu banget kan ya.

Nggak sampai disitu saja, kami juga ditawari untuk kerja di MK. Sayang sungguh disayang, kami kan belom lulus dan belum terima ijazah S1. Hehe.

Kejutan di akhir adalah penawaran istimewa dari Bapak pembimbing.

"Sudah pernah ke ruang server? Mau foto di ruang persidangan? Belum pernah foto di pilar depan kan? Besok kita agendakan ya!"

Sebuah hadiah dan kesempatan yang mungkin bagi orang lain biasa, namun bagi saya itu adalah sesuatu yang baru dan istimewa.

Ah, Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Kesedihan akibat batal pulang pun terbayar lunas, bahkan lengkap dengan bunganya.
Memang ya, Allah tidak pernah main-main akan janjiNya.
Pasti ada hikmah dibalik kesedihan dan ujian dariNya.

Di akhir presentasi, kami sempatkan berfoto ria dengan pembimbing dan staff IT yang kece semua.
This is it ...



Buat cerita dan foto-foto kami di ruang persidangan dan sembilan pilar serta foto-foto di museumnya akan diupload segera!

Mendadak diingatkan oleh hati kecil "katanya mau kerjain TA di semester 7, Allah kasih jalan biar lebih lama di sini dan nyiapin data-data yang diperlukan, kok sempet-sempetnya muram? Dasar kurang bersyukur!"

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Betapa Allah tetap begitu pemurah pada hambaNya yang begitu mudah mengeluh dan tidak mensyukuri skenarioNya yang luar biasa indah.

Semoga jadi pelajaran buat yang lagi dirundung sedih atau kecewa.
Untuk menghadirkan pelangi yang cantik, bukankah langit butuh sedikit hujan? ;)

Semoga bermanfaat. Wassalamualaikum.