Pages

Sunday, 16 September 2012

Rohis Bukan Sarang Teroris, Bro!

Afternoon, blogger..
Semalam saya bertanya-tanya kenapa kok temen-temen di fb pada pasang foto ataupun nulis status macem "Rohis bukan sarang teroris", "Saya anak rohis dan bukan teroris", dan sebagainya itu lah.
Waktu itu saya langsung mikir, "loh ada apa ini? siapa yang berani bilang kalau anak rohis itu teroris? mbah sangkil kah? kok berani-beraninya itu loh, apa minta di kitik-kitik sampai pingsang kali ya" hehe candaaaa. Tapi serius saya bertanya-tanya. Kayanya ada 'sesuatu' nih yang baru aja terjadi dan lagi panas-panasnya sepanas api yang ngebakar pasar turi *iya, serius! pasar turi kebakaran lagi. menyedihkan kan? hiks*
Paginya, yang tidak lain pagi ini, saya langsung cari di internet serba-serbi rohis bukan teroris. dan jeng jeng jeng jeeeng..... ternyata dugaan saya benar. Ada yang (secara-tidak-langsung) bilang kalau kegiatan rohis adalah kegiatan perekrutan teroris. Tapi sayangnya si pelaku bukanlah mbah sangkil seperti dugaan saya sebelumnya, melainkan stasiun tv swasta. iya, dah pada tau kan ya?
Pasti pada bertanya-tanya, kenapa kok saya gak tau? hehe ge-er amat. Saya emang nggak suka nonton televisi, nyalain tivi pun jaraaaaang banget. Yah karena itu lah saya jadi agak ketinggalan berita ini.

Well, oke. Begitu tau ada berita itu, saya langsung mikir, "duh kasian banget nih stasiun tipi, pasti udah 'dihajar' sama rohis seIndonesia".

Pertama, saya ingin mengucapkan belasungkawa pada itu stasiun tv. Pasti terpukul banget kan ya? Bisa buat pelajaran lah biar ngga asal njeplak kalau mau ngangkat topik keagamaan. Harus dipelajari dulu kasusnya, dipertimbangkan apakah akan memicu perang dunia ke 3 atau nggak. wehehehe peace.

Saya memang bukan anak rohis waktu SMP ataupun SMA. Saya bukan tipe orang yang suka ikut kegiatan ini kegiatan itu. Bisa dibilang study oriented lah walaupun juga bisa dibilang gagal karena tetep aja ngga pinter walaupun menyandang status study oriented yang kedengerannya keren gitu *apasih*
Nah, waktu kuliah saya baru ikut kegiatan rohani di kampus, yang ini ngga perlu dibahas lebih lanjut yak, yang pasti saya bukan teroris kok, saya nggak bisa ngerakit bom, bisanya masak mi instan doang *ngga nyambung kan?*

Well, walaupun bisa dibilang saya bukan anak rohis sejati yang sudah merasakan kedamaian lewat kegiatan ekstrakurikuler sejak di sekolah menengah, tapi saya tetep aja TIDAK SETUJU dengan pemberitaan Metro TV. Yang terlintas di pikiran saya saat pertama kali lihat gambar (pemberitaan) itu tuh kayanya nggak dipikir banget gitu loh beritanya. Saya bisa maklum ya, mungkin yang bikin berita bisa aja non muslim. Tapi, mbok ya sebelum disebarluaskan dan dipertontonkan diseluruh masyarakat Indonesia, dilakukan survey dulu kek, tanya ulama kek, tanya anak SMA kek, tanya anak rohis kek.


Nah, itu tuh gambar pemberitaannya. Saya nggak setuju sama poin ke dua. Emang sih, emang ga menutup kemungkinan para teroris merekrut anggotanya sejak usia dini, lalu dicekoki macem-macem lewat ajaran yang sesat gitu. Tapi ya bukan berarti semua kegiatan ekskul rohis kaya gitu. Sempit amat sih pemikirannya bung!
Terus yang ironis banget tuh poin ke empat. So what gitu loh ya? Emang negara kondisi sosialnya masih terbilang buruk, dan penguasanya? Emang banyak yang korup toh? Terus mau apa? Nggak logis aja rasanya kalau hal itu dijadikan pola perekrutan teroris. Saya sendiri walaupun nggak dijejali hal macem gitu juga udah bisa melihat sendiri gimana kondisi negara kita. Jadi orang yang apa adanya gitu loh, simpel kan. Kalau emang jelek ya jelek aja, jangan dibagus-bagusin.




Di jejaring sosial, pihak TV memang sudah melakukan konfirmasi bahwa mereka tidak pernah bilang bahwa rohis adalah sarang teroris.
Well, oke bisa diterima, karena mereka ngomongnya emang bukan rohis. Mereka kan bilang 'kegiatan ekstrakurikuler sekolah'. PLAKKK!!! Beda kosa kata doang pakde! Dan kata 'program ekstrakurikuler di masjid-masjid sekolah' jelas merujuk banget pada kegiatan rohanis Islam. Gimana coba? Mau ngeles kemana? Dan lagi, sumber informasi yang didapat cuma dari satu orang. Satu orang! Payah.

Yah, gimanapun panasnya telinga saya mendengar berita itu, tapi saya masih mau husnudzon terhadap pihak televisi. Mungkin saja, mereka hanya tidak mampu menempatkan kalimat-kalimat yang baik. Mungkin saja, maksud mereka adalah para teroris ada yang memanfaatkan rohis sebagai kedok perekrutan. Mungkin saja, mereka ingin mengingatkan kita untuk tetap waspada. Mungkin saja, niat mereka baik, agar tidak ada lagi terorisme di bumi pertiwi. Mungkin saja, hanya terjadi miskomunikasi. Ya, mungkin saja. semuanya mungkin terjadi kan? Entahlah, hanya Allah yang benar-benar tahu kebenarannya :)

Namun alangkah baiknya jika Metro TV melakukan konfirmasi di stasiun televisinya (bukan hanya di sosmed), agar tidak terjadi kesalahpahaman dan demi kesejahteraan umat, juga biar nggak ada PD 3. okay. hehe.

Maaf jika ada pihak yang tersinggung.
Segala kritik, saran, dan pendapat bisa anda tuliskan sebagai komentar di artikel ini, ataupun bisa melalui email.
Selamat beraktivitas, terimakasih sudah mau menyempatkan untuk membaca. Salam hangat :)

sumber gambar : Rohis bukan sarang teroris

2 comments:

  1. saya alumni rohis bukan teroris, dan tidak mengajarkan ke 3 anak saya untuk menjadi teroris

    ReplyDelete
    Replies
    1. siiiiip pak. bener2 berita ngawur banget itu. sedih juga anak rohis dikata teroris.

      Delete