Pages

Thursday, 22 December 2011

Mutiara di Ladang - Resensi Buku Nonfiksi


Judul           :  Bertanam Jagung Unggul
Penulis                 :  Ir. Purwono, M.S
                               Rudi Hartono, S.P
Penerbit               :  Penebar Swadaya
Tahun Terbit         :  2005
Jumlah Halaman   :  67 halaman
Harga                  :  Rp 14.600


Buku nonfiksi berjudul “Bertanam Jagung Unggul” ini ditulis oleh dua orang yang ahli dalam bidangnya yaitu Ir. Purwono dan Rudi Hartono. Ir. Purwono, seorang magister sain kelahiran Pekalongan pada tanggal 22 September 1958 adalah lulusan IPB dengan program studi agronomi. Sedangkan Rudi Hartono juga lulusan IPB dari Fakultas Pertanian dan meraih gelar sarjana pertanian pada tahun 2000. Pria yang aktif dalam berbagai organisasi ini lahir pada Juli 1977 di Uloe Bone, Sulawesi Selatan. Buku Bertanam Jagung Unggul ini bukan satu-satunya hasil karya mereka, keduanya telah menulis beberapa buku lain tentang pertanian yang diterbitkan oleh Penebar Swadaya.

Secara global, buku ini merinci tentang cara-cara mudah untuk bertanam jagung unggul sebagai tanaman pangan sumber karbohidrat kedua setelah padi. Di Indonesia, jagung masih diimpor karena
produksi belum mencukupi. Untuk menghasilkan produksi jagung yang tinggi, diperlukan teknik budidaya yang tepat. Jagung yang baik biasanya tidak mengandung kotoran, tidak tercemar hama atau penyakit, tidak tercampur varietas lain, sehat, dan tidak keriput / mengkilap. Keberhasilan bertanam jagung juga dipengaruhi beberapa faktor misalnya, jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain Andosol (tanah lempung), Latosol (tanah berdebu), dan Grumosol. Ph yang baik untuk jagung antara 5,6-7,5 , kurang dari itu, tanaman jagung tidak dapat tumbuh maksimal karena keracunan Al. Bertanam jagung sebaiknya pada kemiringan maksimum 8%, karena kemungkinan erosinya sangat kecil. Iklim yang sesuai untuk jagung adalah sedang (subtropis-tropis basah). Penanaman jagung dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap pengolahan tanah, tahap penanaman, dan tahap pemeliharaan. Pada tahap pengolahan tanah dibentuk saluran drainase dan dilakukan pengapuran. Proses pemeliharaan tanaman jagung relatif mudah, yaitu hanya meliputi penyiangan, pembumbunan (memperkokoh posisi batang), pemupukan, pengairan dan pemeliharaan terhadap hama dan penyakit.

Ditinjau dari segi bahasa, buku ini mudah dipahami, dimengerti, dan cukup bermanfaat untuk para pemula yang ingin sukses bertanam jagung unggul. Kelebihan lain yaitu cover dengan warna cerah dan dilengkapi gambar yang cukup menarik, juga kualitas kertas yang digunakan bagus.  Isi buku juga dilengkapi gambar-gambar ilustrasi dan contoh-contoh gambar pada tiap sub bab sehingga memudahkan pembaca memahami maksud si penulis.

Kekurangan dari buku ini yaitu isinya terlalu singkat untuk ukuran buku panduan. Banyak informasi yang kurang dalam beberapa bab sehingga bisa membuat pembaca sedikit sangsi untuk melakukan percobaan bertanam jagung.

Secara keseluruhan buku ini layak dibaca dan bisa dijadikan salah satu referensi sebelum bertanam jagung. Bahasanya mudah dipahami sehingga dapat cepat dimengerti walaupun dibaca oleh seseorang yang awam akan dunia pertanian.

No comments:

Post a Comment